PENCEGAHAN KECELAKAAN DI TOL

Waspada 6 Hal Penyebab Kecelakaan Fatal di Jalan Tol

Ekonomi-Bisnis | Senin, 19 Oktober 2020 - 01:05 WIB

Waspada 6 Hal Penyebab Kecelakaan Fatal di Jalan Tol
Jalan tol Pekanbaru-Dumai. (DOK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Keberadaan jalan bebas hambatan atau jalan tol memang sangat dibutuhkan sekarang ini. Selain dapat mempersingkat waktu perjalanan juga bisa mengurangi kemacetan yang terjadi. Akan tetapi, bagi pengguna jalan tol juga perlu berhati-hati. Pasalnya, kecelakaan bisa saja terjadi karena ada enam faktor penyebabnya. 

Hal itu diungkapkan Mujianto ST, instruktur otomotif dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI di Bandung.


Ia mengatakan, ada enam faktor penyebab terjadinya kecelakaan dijalan tol. Enam faktor tersebut adalah kondisi ban, rem blong, kelebihan muatan, faktor manusia (kelalaian), kondisi jalan, dan kondisi cuaca.

"Enam faktor tersebut penyebab kerap terjadinya kecelakaan di jalan tol," Ujar Mujianto kepada Riaupos.co, Ahad (18/10/2020).

Dijelaskannya, ban kendaraan mau jenis atau merek apa saja tidak masalah, karena sudah ada standar yang dikeluarkan oleh pabrik. Kendati demikian juga harus diperhatikan masa kadaluarsanya ban tersebut. Ban itu juga punya kaduluar yang mungkin  orang  awam tidak banyak yang mengerti. 

"Mobil jarang dipakai, bannya kelihatan masih bagus, tapi kalau sudah kadaluarsa itu bahaya. Misalnya karetnya sudah getas bisa menyebabkan ban pecah.  Dan salah satu faktor lainnya yang membuat ban itu pecah karena faktor tekanan angin di dalam ban kurang, tetapi tekanannya juga tidak boleh terlalu tinggi. Standar tekanan angin ban idealnya 32-35 Psi tergantung dari jenis kendaraannya," jelasnya. 

Selanjutnya, kata dia, kecelakaan di tol terjadi juga karena rem blong. Kondisi rem yang tidak prima juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan di jalan tol. Untuk itu harus rutin dilakukan pergantian minyak rem setiap 40 ribu km. Setiap 40 ribu km minyak rem harus dikuras dan  diganti dengan yang baru. 

 "Kenapa harus diganti? Karena panas, mendidih sehingga terjadi penguapan, sehingga minyak rem tidak berfungsi dengan baik," jelasnya. 

Lebih lanjut dijelaskannya, ada juga faktor kendaraan kelebihan muatan. Kelebihan muatan tentu efeknya berpengaruh kepada rem dan pengendalian. 

"Biasanya kalau memasuki tol itu sudah ada imbauan atau pengecekan muatan sebelum memasuki jalan tol. Jika melebihi muatan yang telah ditentukan maka mobil tidak diperkenankan melintas di jalan tol," kata Mujianto lagi.
 
Selain itu,  faktor kelalaian manusia dalam mengendarai kendaraan di jalan tol juga terjadi. Kelalain itu seperti kondisi badan yang cape dan mengantuk terus dipaksa untuk berkendara sehingga bisa menyebabkan kecelakaan. 

"Kelima juga disebabkan oleh kondisi jalan. Kondisi jalan tol juga bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kalau kondisi jalan berair, lalu berkendara dengan kecepatan tinggi pasti ban akan melayang dijalan. Begitu juga ketika melintas jalan yang berlobang dengan kecepatan tinggi kendaraan pasti akan terbalik," terangnya. 

Yang lain adalah faktor cuaca. Faktor cuaca  juga sangat berpengaruh terhadap keamanan saat melintas di jalan tol. Saat kondisi hujan deras atau jalanan licin sebaiknya mengurangi kecepatan kendaraan. 

"Karena enam faktor itulah kerap terjadi kecelakaan dijalan tol. Untuk itu perlu diperhatikan kondisi kendaraan, muatan, cuaca, jalan, dan faktor manusianya," ujarnya mengakhiri.

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka Gusmadi Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook